Pengrajin Mebel Jepara
Jepara adalah kota mebel yang memproduksi furniture berbahan kayu yang sejak dulu sampai sekarang sudah dikenal dengan kualitasnya di Nusantara bahkan di mata internasional, mulai dari furniture jati ukir, minimalis sampai dengan furniture modern. Banyak perusahaan furniture asing mengambil furniture dari mebel Jepara, terutama untuk jenis furniture klasik ukiran dari kayu mahoni. Mebel Jepara juga banyak menyuplai toko-toko penjual furniture di seluruh nusantara, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan dan kota-kota besar lainnya. Di Nusantara mebel jepara dipercaya sebagai kota pengrajin furniture jati terbesar, furniture jati ukiran maupun minimalis.
Kota Jepara terdiri dari beberapa desa, masing-masing desa mempunyai pengrajin khusus yang hanya memproduksi satu jenis furniture saja, katakanlah Desa Kecapi, desa ini dipercaya dengan kualitasnya memproduksi kursi tamu ukiran dari bahan jati, begitu juga di kecamatan atau desa yang lain. Karna inilah Mebel Jepara dapat bertahan sebagai kota pusat industri mebel terbesar, di Nusantara maupun di negara-negara asing, seperti di Negara-negara asia dan Eropa, yang mana terdapat pengrajin-pengrajin spesialis yang handal dan perpengalaman.
Kota Jepara terdiri dari beberapa desa, masing-masing desa mempunyai pengrajin khusus yang hanya memproduksi satu jenis furniture saja, katakanlah Desa Kecapi, desa ini dipercaya dengan kualitasnya memproduksi kursi tamu ukiran dari bahan jati, begitu juga di kecamatan atau desa yang lain. Karna inilah Mebel Jepara dapat bertahan sebagai kota pusat industri mebel terbesar, di Nusantara maupun di negara-negara asing, seperti di Negara-negara asia dan Eropa, yang mana terdapat pengrajin-pengrajin spesialis yang handal dan perpengalaman.
Kualitas Mebel Jepara
Berdasarkan material yang digunakan, Pengrajin mebel di Jepara dibagi menjadi 3 golongan besar, Pengrajin mebel dari bahan kayu jati, pengrajin mebel dari bahan kayu mahoni, dan pengrajin dari kayu doyo semisal Kayu Meh. Dilihat dari permintaan pasar, produk furniture kayu bervariasi, ada yang mencari furniture murah dan ada yang mahal, tentunya furniture mahal kualitasnya lebih bagus dari furniture murah. Sedangkan untuk pasar lokal menurut survey, pangsa pasar furniture murah lebih banyak daripada furniture mahal. Maka dari itu untuk memenuhi permintaan tersebut beberapa pengrajin memproduksi furniture murah dan sebagian yang lainnya memproduksi furniture mahal berkualitas.
Seperti yang kita ketahui harga mebel bervariasi, tergantung kualitas barang tersebut, Ada yang murah dan ada yang mahal sampai puluhan juta. Kenapa harga furniture bisa murah? Ini adalah soal kualitas, mulai dari kualitas material kayu, proses, dan kualitas finishing furniture tersebut. Harga furniture murah biasanya menggunakan material kayu kampung, khususnya kayu jati, yaitu kayu yang tumbuh diperkebunan kampung yang umurnya hanya beberapa tahun saja, kayu yang belum saatnya pantas untuk ditebang. Kayu jenis ini jika dibuat untuk bahan dasar furniture biasanya tidak awet, berubah bentuk dan warna finishing pudar,atau dalam jangka panjang tidak bisa awet. Sedangkan prsoses furniture murah dikerjakan dengan waktu yang lumayan singkat sehingga minimnya kecermatan dan kerapian. Kualitas finishing furniture murah hanya membutuhkan sekali pendasaran sehingga hasilnya tidak maksimal.
Pada dasarnya harga furniture kayu sangat mahal, terutama furniture jati. Yang menjadikan harga furniture jati sangat mahal adalah kualitas material kayunya, kayu jati yang dipakai adalah kayu perhutani yang umurnya sampai puluhan hingga ratusan tahun, sedangkan dari tahun ke tahun kebutuhan kayu jati untuk pembuatan perabot / furniture semakin bertambah, kayu jati menjadi barang yang langka, inilah sebabnya harga furniture jati asli menjadi sangat mahal. Furniture jati perhutani lebih maksimal jika proses pengerjaannya didukung oleh tukang-tukang yang ahli dan pengalaman, begitu juga finishing furniture tersebut. Finishing furniture tergantung konsep desain yang diinginkan, jika finishing yang pada akhir tekture kayu tertutup seperti cat duco, maka sebaiknya menggunakan kayu mahoni, kayu jenis ini mempunyai serat kayu yang rapat, ini mempermudah proses pendasaran dan hasil akan lebih halus dan mulus. Untuk kayu jati biasanya menggunakan finishing natural yang tetap menampakan tekture kayunya.
Seperti yang kita ketahui harga mebel bervariasi, tergantung kualitas barang tersebut, Ada yang murah dan ada yang mahal sampai puluhan juta. Kenapa harga furniture bisa murah? Ini adalah soal kualitas, mulai dari kualitas material kayu, proses, dan kualitas finishing furniture tersebut. Harga furniture murah biasanya menggunakan material kayu kampung, khususnya kayu jati, yaitu kayu yang tumbuh diperkebunan kampung yang umurnya hanya beberapa tahun saja, kayu yang belum saatnya pantas untuk ditebang. Kayu jenis ini jika dibuat untuk bahan dasar furniture biasanya tidak awet, berubah bentuk dan warna finishing pudar,atau dalam jangka panjang tidak bisa awet. Sedangkan prsoses furniture murah dikerjakan dengan waktu yang lumayan singkat sehingga minimnya kecermatan dan kerapian. Kualitas finishing furniture murah hanya membutuhkan sekali pendasaran sehingga hasilnya tidak maksimal.
Pada dasarnya harga furniture kayu sangat mahal, terutama furniture jati. Yang menjadikan harga furniture jati sangat mahal adalah kualitas material kayunya, kayu jati yang dipakai adalah kayu perhutani yang umurnya sampai puluhan hingga ratusan tahun, sedangkan dari tahun ke tahun kebutuhan kayu jati untuk pembuatan perabot / furniture semakin bertambah, kayu jati menjadi barang yang langka, inilah sebabnya harga furniture jati asli menjadi sangat mahal. Furniture jati perhutani lebih maksimal jika proses pengerjaannya didukung oleh tukang-tukang yang ahli dan pengalaman, begitu juga finishing furniture tersebut. Finishing furniture tergantung konsep desain yang diinginkan, jika finishing yang pada akhir tekture kayu tertutup seperti cat duco, maka sebaiknya menggunakan kayu mahoni, kayu jenis ini mempunyai serat kayu yang rapat, ini mempermudah proses pendasaran dan hasil akan lebih halus dan mulus. Untuk kayu jati biasanya menggunakan finishing natural yang tetap menampakan tekture kayunya.
Indo Furniture dan Pengrajin Mebel Jepara
Dalam pengadaan barang, beberapa jenis mebel diproduksi Indo Furniture sendiri, seperti cermin hias, rak tv, lemari pakaian dan set meja makan. Karna saking banyaknya permintaan dari pelanggan, untuk memenuhi itu Indo Furniture membangun jaringan dengan pengrajin-pengrajin mebel Jepara, bekerja sama dalam pembuatan produk furniture setengah jadi (belum difinishing), tentunya kami lebih cermat dalam memilih pengrajin sebagai mitra perusahaan, agar kualitas mebel kami tetap terjaga.
Kualitas Finishing 2 Kali Proses
Sentuhan akhir atau finishing produk kami dikerjakan Indo Furniture sendiri, didukung oleh tukang finishing kami yang handal dan ahli. Finishing dari produk banyak macamnya, mulai dari natural kayu, duco (konsep minimalis modern) sampai dengan leaf (lembaran emas dan silver) dengan konsep antik ataupun modern. Pengerjaan finishing bisa 2 kali proses, dimulai dari 2 kali pengamplasan, 2 kali penimpaan bahan dasar, 2 kali pewarnaan dan 2 kali proses topcoat (pelindung), sehingga menghasilkan produk berkualitas standar ekspor. Dari waktu proses finishing pun 2 kali lebih lama dari biasanya, jadi bagi pelanggan yang memesan dengan warna lain yang tidak kami sediakan, membutuhkan waktu cukup lama, ini agar kualitas finishing lebih fresh.